KUBET – Prabowo Tegaskan Perang Jika Terpaksa: Lebih Baik Mati daripada Dijajah Kembali

Presiden Prabowo Subianto di pembukaan Indo Defence 2025
Sumber :

  • Youtube Setpres

Jakarta, VIVA –Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa bangsa Indonesia tak ingin dijajah kembali oleh negara manapun. Ia sempat mengungkit kisah negara Belanda yang menjajah Indonesia selama ratusan tahun. 


Prabowo: Belanda Rampas USD 31 Triliun dari Indonesia, Setara 140 Tahun APBN

Hal tersebut diungkap Presiden Prabowo dalam pidatonya di acara Indo Defence 2025 Expo dan Forum  di JiExpo, Jakarta pada Rabu, 11 Juni 2025. Acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah prajurit militer dari negara lain.

Mulanya, Prabowo mengatakan bahwa dirinya sangat menghormati tamu-tamu yang datang ke Indonesia. Namun, ia menyebut ada tamu yang ratusan tahun tak mau pergi dari Indonesia.


Gubernur Lemhanas Temui Pramono Anung, Bahas soal Hilirisasi di Jakarta Sokong Kebijakan Prabowo

“Kita sangat hormat sama tamu, saking hormatnya ada tamu yang ratusan tahun nggak mau pergi dari Indonesia,” kata Prabowo.

Ia menegaskan Indonesia kala itu harus bertempur demi kemerdekaan dan kedaulatan rakyat. Namun, Prabowo mengingatkan peperangan terjadi jika hanya dipaksa oleh keadaan.


Awak Kabin Garuda Dibebastugaskan Imbas Iphone Hilang, Prabowo Cabut Izin Tambang Raja Ampat

“Terpaksa kita harus bertempur. Tapi saya tegaskan bagi kita perang itu adalah yang terakhir, kita perang hanya kalau terpaksa,” ujar dia.

Ia mengatakan bahwa lebih baik mati jika Indonesia harus dijajah kembali oleh negara lain. Indonesia tak akan tunduk pada negara manapun. 

“Lebih baik kita mati daripada di jajah kembali. Kita tidak mau disuruh-suruh oleh siapapun,” katanya.

Namun, Prabowo menekankan bahwa Indonesia tetap menghormati dan mempererat kerja sama negara lain. 

“Kita akan hormat semua negara, kita akan hormat dan kerjasama sama mereka. Dan kita harus beri contoh kepada semuanya,” pungkasnya.

Acara Indonesia Defence 2025 merupakan pameran alutsista dalam hingga luar negeri, serta dihadiri 55 negara dan diikuti 32 paviliun Countries.

Turut hadir dalam acara tersebut Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, Menko Polkam Budi Gunawan, hingga Seskab Teddy Indra Wijaya.

Sementara jajaran Kabinet Merah Putih yang hadir adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menlu Sugiono, Mensesneg Prasetyo Hadi, Mendagri Tito Karnavian, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Selain itu terlihat juga Wapres ke-6 RI Try Sutrisno.

Halaman Selanjutnya

Halaman Selanjutnya